Thursday, October 9, 2008

Sun Ho, Istri Gembala Yang Mengkilat Dalam Industri Musik Dunia

Ho Yeow Sun, atau lebih dikenal Sun Ho adalah seorang penyanyi dari Singapura. Mungkin namanya sangat familiar bagi Anda? Ya, dia adalah istri dari gembala sebuah gereja megachurch di Singapura. Sun Ho adalah istri dari Pastor Kong Hee, pendiri City Harvest Church. Sekalipun telah menjadi seorang istri pendeta, hebatnya Sun tidak meninggalkan karirnya di musik sekuler.

Artis yang bertatto, entah tattoo tersebut asli atau tidak, namun tidak dipungkiri bahwa penyanyi yang debutnya di musik mandarin cukup hebat ini adalah seorang pecinta berat Tattoo Art. Hal ini dia perlihatkan dengan begitu sukanya dia memakai baju berimage tattoo.

Sun Ho ternyata tidak setengah-setengah dalam kiprahnya di dunia musik, hal ini ditunjukkan dengan dipilihnya Sun menjadi duta musik pada Olimpiade Beijing 2008 lalu oleh China. Istri pastor Kong Hee yang mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai Music Director di City Harvest pada tahun 2003 ini, telah menelurkan berbagai album yang sering berada di top music chart. Bahkan sejak tahun 2003 hingga 2006, Sun telah mengasilkan lima album pertama dalam bahasa Inggris yang menduduki posisi puncak dalam Billboard Magazine dan London-based Musik Week pada kategori dance club chard. Direncanakan pada tahun 2009 nanti Sun akan mengeluarkan album baru yang berkolaborasi dengan Paul Simon dan juga akan melakukan tour ke Kanada dan Amerika.

Namun jangan membuat penilaian miring dulu dengan getolnya istri pendeta ini berkiprah dalam dunia musik. Wanita yang memperoleh gelar M.A dalam bidang konseling dari City Harvest ini memiliki masa kecil yang sangat berat. Hal ini memotivasi Sun untuk menolong orang lain yang memiliki pergumulan sama dengannya dulu, yaitu bagaimana menangani depresi.

Sun memulai karirnya dalam dunia tarik suara dengan jalur musik pop pada tahun 2002, yang dilakukannya itu untuk melakukan pengumpulan dana bagi beberapa organisasi sosial.

Tim kemanusiaan dimana Sun terlibat telah membantu dalam berbagai bencana alam yang terjadi didunia, salah satunya adalah pada saat Tsunami pada tahun 2005, mereka membantun mendirikan sekolah, klinik kesehatan di Indonesia. Selain itu, mereka juga membangun panti asuhan di China dan Sri Langka.

Pada Mei 2008 lalu, Sun menyumbangkan 500 tenda sebagai perlindungan sementara pada waktu gempa di Sinchuan, China. Bersama sumbangan pribadinya, dia juga mengajak teman-temannya melakukan pengumpulan dana yang menghasilkan SGD 129.000 untuk membeli perlengkapan sekolah bagi anak-anak di Sinchuan.

Selain itu, Sun Ho juga tampil dalam program amal yang diadakan CCTV dalam "Rebuilding The Homeland With One Heart" dalam pencarian dana bagi korban gempa itu. Selain itu singel terbarunya, "Eternal Blossom" dikumandangkan diberbagai radio sebagai lagu pemberi semangat bagi semua korban gempa pada Mei lalu itu.

Selain kiprahnya dalam berbagai aksi kemanusiaan, Sun Ho bersama Pastor Kong Hee juga membuka butik Skin Couture, di The Marina Square (Singapura) yang menjual berbagai baju dan asesoris dari berbagai merek terkenal di Amerika. Dia kemudian membuka butik keduanya pada Oktober 2006 di The Heeren Shops (Singapura), namun butik yang satu ini mengusung berbagai merek dari Jepang.

Uniknya, Ho hingga saat ini menetap di Amerika sekalipun sang suami menetap dan menggembalakan gereja di Singapura. Namun dalam kesibukannya dan letak geografis yang terpisah, hingga kini keduanya tidak menunjukkan adanya keretakan dalam pernikahan mereka. Hal ini harus mendapatkan acungan jempol, karena dengan karirnya sebagai artis, dia sepertinya dapat tetap berperan dengan baik sebagai seorang istri dan ibu gembala.

Untuk ukuran saat ini, hal ini terbilang luar biasa dengan sebuah label seorang istri gembala dan juga artis sekuler. Mari berdoa agar pernikahan keduanya tetap kuat, sehingga kehidupan Pastor Kong Hee dan Sun Ho dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi generasi saat ini.

Sumber : Berbagai Sumber/VM

0 comments:

Post a Comment